Brand Equity: Buat Pelanggan Abaikan Harga Mahal

Apa Anda tahu mengapa banyak orang rela mengantri setiap Apple meluncurkan produk baru? Singkatnya, brand equity adalah alasan yang mendasari fenomena tersebut. Brand kompetitor seperti Samsung dan Xiaomi mungkin pernah meluncurkan produk yang tidak kalah canggihnya. Namun, antrean di kedua brand tersebut tidak pernah melebihi Apple. Sebenarnya, apa itu brand equity? Mengapa perannya begitu penting bagi sebuah brand? Yuk, simak penjelasan kami berikut ini!

BACA JUGA: Mitos Seputar Branding yang Harus Kamu Tahu Kebenarannya!!

Pengertian Brand Equity

brand voice adalah

Banyak orang menyamakan brand equity dengan brand awareness. Keduanya memang memiliki kesamaan. Namun, ekuitas brand memiliki nilai yang lebih tinggi daripada brand awareness. Dikutip dari Investopedia, brand equity adalah nilai lebih perusahaan dibandingkan brand kompetitor. Nilai ini dilihat dari nama brand tersebut yang lebih dikenal.

Setiap perusahaan tentu berusaha untuk memiliki ekuitas brand yang positif.  Pasalnya, perusahaan yang memiliki brand equity tinggi akan mudah diingat, mudah dikenali, dan unggul dari segi kualitas. Tak hanya itu, biasanya pelanggan rela membayar produk atau jasa perusahaan dengan harga tinggi meskipun mereka bisa mendapatkan hal yang sama dari brand kompetitor.

Sebagai contoh, sepeda Brompton memiliki harga yang jauh lebih tinggi daripada brand sepeda lainnya.  Meski demikian, banyak orang tetap membeli sepeda Brompton. Padahal, kualitas yang ditawarkan tidak jauh berbeda dari sepeda lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Brompton memiliki brand equity yang tinggi.

Menurut Shopify, nilai ekuitas brand ditentukan oleh persepsi dan pengalaman pelanggan pada brand tersebut. Jika brand kurang memberikan pengalaman yang menarik bagi pelanggannya secara konsisten, mereka akan memiliki ekuitas brand yang rendah. Begitu pula sebaliknya.

Tahapan Brand Equity

Brand equity adalah hasil dari pengalaman pelanggan dengan brand. Oleh karena itu, dibutuhkan proses yang cukup panjang untuk mencapai ekuitas brand yang positif. Dikutip dari Shopify, tahapan perusahaan untuk mencapai ekuitas brand adalah sebagai berikut.

1. Kesadaran

Pada tahap brand awareness atau kesadaran, brand mengenalkan dirinya kepada target pasar. Caranya beragam, mulai dari iklan, acara, hingga pameran.

2. Pengakuan

Brand recognition atau pengakuan berarti pelanggan mulai akrab dan mengakui kehadiran brand tersebut.  Pelanggan akan mengenali brand setiap melihatnya di toko atau internet.

BACA JUGA:  Apa Itu Strategi Branding

3. Percobaan

Setelah pelanggan menyadari dan mengakui kehadiran brand, mereka mencoba produk atau jasa yang ditawarkan.

4. Preferensi

Tahap ini menjadi penentuan bagi sebuah brand.

Jika pelanggan mendapatkan pengalaman yang baik dari brand tersebut, mereka akan lebih memilihnya daripada brand yang lain. Namun jika tidak, mereka bisa beralih pada brand kompetitor.

5. Loyalitas

Tahap terakhir dari brand equity adalah loyalitas atau brand loyalty.  Setelah pelanggan mendapatkan serangkaian pengalaman brand yang baik, mereka akan terus memilih brand tersebut. Mereka tidak akan berpaling kepada brand kompetitor. Selain itu, mereka juga akan merekomendasikan brand tersebut kepada orang lain.

Cara Menerapkan Brand Equity

brand equity adalah

Sejatinya, brand equity adalah nilai sebuah brand yang bisa memengaruhi perusahaan. Istilah ini didasarkan pada gagasan bahwa brand yang mapan dan memiliki reputasi baik akan lebih sukses daripada brand yang sifatnya generik.

Brand equity juga didasarkan pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa pelanggan cenderung membeli produk yang mereka kenali dan sudah terpercaya. Meskipun demikian, menciptakan ekuitas brand tak bisa dilakukan secara singkat. Ada beberapa langkah penerapannya yang perlu dilalui perusahaan. Penasaran seperti apa langkah-langkah tersebut? Berikut kami paparkan untukmu.

1. Bangun awareness yang lebih kuat

Hal pertama yang perlu dilakukan marketer untuk menerapkan brand equity adalah dengan membangun awareness yang lebih kuat.

Perusahaan perlu memastikan bahwa pelanggan mengenali identitas brand ketika mereka mencari barang atau jasa yang diperlukan. Tak hanya itu, perusahaan juga harus bisa melihat produk sesuai persepsi dan image yang brand perlukan. Hal ini cukup penting. Sebab, brand image akan mempengaruhi demografi target audience dan angka penjualan produk. Ada beberapa cara yang dapat marketer ikuti untuk bangun brand awareness dengan jitu. Berikut daftarnya.

  • membuat konten yang sifatnya storytelling
  • membangun customer service yang baik
  • berhubungan dengan pelanggan via email dan newsletter
  • memanfaatkan logo dan elemen khas brand lainnya pada setiap konten yang diluncurkan
2. Komunikasikan visi dan misi brand

Mengkomunikasikan visi dan misi brand juga dapat menjadi cara yang jitu untuk menerapkan brand equity. Mengapa demikian? Sebab, menurut Qualtrics, inisiatif ini merupakan cara terbaik bagi brand untuk meninggalkan persepsi yang baik di benak pelanggan. Untuk mengkomunikasikan visi dan misi brand, perusahaan juga harus bisa memaparkan manfaat dan solusi yang ditawarkan produk mereka pada pelanggan.

Dengan cara seperti ini, pelanggan akan lebih tertarik untuk memprioritaskan brand perusahaan dibandingkan produk kompetitor.

BACA JUGA: Fungsi Logo yang Sering Diabaikan Padahal Sangat Penting 

3. Lakukan uji coba ke target audiens

Setelah mengkomunikasikan visi brand dan membangun awareness, perusahaan perlu melakukan uji coba produk untuk menerapkan brand equity. Inisiatif ini diperlukan agar perusahaan bisa menyaring masalah dan solusi yang diperlukan oleh target audiens mereka. Tak hanya itu, proses uji coba ini juga dapat digunakan untuk meraih feedback terkait kekurangan dan kelebihan produk.

Dalam skala yang lebih besar, uji coba pun bisa menjadi cara bagi perusahaan untuk menunjukkan kepeduliannya akan pelanggan. Hasilnya, proses ini dapat meningkatkan customer loyalty dan basis pelanggan perusahaan di masa-masa mendatang.

4. Meningkatkan customer experience

Langkah terakhir yang bisa dilakukan perusahaan untuk menerapkan brand equity adalah meningkatkan customer experience (CX). Customer experience di sini mencakup banyak hal, mulai dari layanan pelanggan hingga menjaga kualitas produk setelah diluncurkan. Meningkatkan CX sifatnya cukup penting. Sebab, strategi ini merupakan cara yang efektif untuk menjaga kualitas brand equity.

Membangun CX yang baik bahkan dapat menjadi cara yang jitu bagi perusahaan untuk mempromosikan brand mereka pada prospek pelanggan baru.

BACA JUGA: Mengoptimalkan Kesan Visual dan Informasi dalam Desain Annual Report

Jika anda kesulitan dalam desain atau pun branding, Anda dapat berinvestasi untuk menggunakan jasa konsultan desain dan branding yang mempunyai pengalaman di industri kreatif ini. Seperti contohnya Artmosphere Design  yang dapat menjadi pilihan tepat untuk bisnis Anda dalam menciptakan digital imaging yang kuat dan menarik, yang dapat berguna untuk alat promosi brand Anda Hubungi Artmosphere Design sekarang untuk bantuan dalam menciptakan branding pemasaran yang luar biasa.