Tips Desain: Merancang Desain Pamflet untuk Gaet Minat Pelanggan!!
Ingin membuat desain pamflet yang bisa gaet minat pelanggan? Bila ya, Anda perlu memahami beberapa tips terkait desain pamflet. Pamflet masih digunakan perusahaan untuk dapat meningkatkan angka penjualan produk. Walaupun kini banyak perusahaan yang sudah beralih ke digital marketing, media ini masih sering dimanfaatkan khususnya untuk keperluan pemasaran offline. Meskipun terlihat sepele, merancang desain pamflet bukanlah perkara yang mudah.
Apabila Anda melupakan elemen tertentu, pamflet yang dirancang bisa-bisa takkan dilirik oleh pelanggan. Oleh karena itu, agar upaya Anda bisa berhasil, berikut Artmosphere Design paparkan tips merancang desain pamflet yang baik. Simak lengkapnya di bawah ini.
1. Ketahui dulu tujuan pamflet
Tips desain pertama yang wajib Anda ketahui adalah untuk memahami tujuan dari pamflet. Hal ini cukup penting. Sebab, dengan mengetahui tujuannya, Anda bisa merancang desain pamflet yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Nah, bagaimana caranya agar Anda mengetahui tujuan pembentukan pamflet tersebut? Anda bisa tanyakan kepada klien atau tim marketing terkait objektif yang harus didapatkan oleh penyebaran pamflet. Selain itu, jangan lupa untuk pelajari juga target audiens yang akan menerima rancangan pamflet Anda.
2. Batasi penggunaan font
Tips desain pamflet berikutnya yang kerap dilupakan para desainer adalah untuk membatasi penggunaan font. Melansir laman Creative Bloq, Anda tidak memerlukan banyak font saat sedang mendesain pamflet. Pasalnya, penggunaan font yang berlebihan hanya akan membuat pelangganmu terganggu yang perlu Anda pikirkan hanyalah font untuk heading, subheading, dan body copy di dalam pamflet. Ketiga hal tersebut harus diutamakan karena berperan sebagai bentuk identitas brand dalam pamflet serta deskripsi produk.
Baca Juga: Mengulas Perbedaan: Matte Painting dan Digital Imaging
3. Bentuk sketsa
Menurut beberapa orang, merancang pamflet dan poster merupakan suatu hal yang serupa. Nyatanya tidak demikian. Tidak seperti poster atau leaflet, pamflet membutuhkan sedikit lebih banyak perencanaan. Hal ini disebabkan oleh margin dan lipatannya yang membuat media tersebut sedikit rumit untuk dirancang. Sebagai tips, saat Anda hendak merancang desain pamflet, bentuk terlebih dahulu sketsa kasarnya. Dengan itu, Anda bisa mengantisipasi berbagai kesulitan yang akan ditemukan saat memulai proses desain. Untuk melakukannya, Anda bisa mulai dengan kertas dan lem, lalu lihat seperti apa jenis lipatan yang baik untuk pamfletmu.
4. Rancang desain sesuai urutan
Melansir laman Cut Paste and Print, saat merancang pamflet, Anda sedang memuat kisah untuk sebuah buku kecil. Maka dari itu, agar narasi dalam pamflet bisa disimak pelanggan dengan baik, jangan lupakan urutan saat sedang mendesain. Coba pikirkan kembali elemen-elemen yang perlu dilihat oleh pelanggan. Apa yang akan mereka lihat pertama kali? Seperti apa jenis informasi yang mereka perlukan supaya bisa membeli produk? Agar tidak repot, gunakan urutan umum yang biasa digunakan dalam pamflet, yakni heading, body copy, dan terakhir kontak perusahaan.
Baca Juga: Mana Yang Lebih Dulu? Brand Identity atau Brand Image
5. Pastikan jenis kertas untuk pamflet
Tips desain pamflet selanjutnya adalah untuk memastikan jenis kertas yang akan digunakan. Mengapa hal ini penting? Sebab, biasanya, template desain pamflet berbeda-beda sesuai jenis kertas yang digunakan. Bukan hanya jenis, ukurannya pun juga dapat memengaruhi tampilan akhir desain pamflet. Maka dari itu, sebelum mulai mendesain, tanyakan dulu pada klien jenis kertas yang mereka ingin gunakan.
6. Gunakan foto beresolusi tinggi
Kebanyakan desainer masih menggunakan stock foto dengan kualitas rendah. Padahal, hal tersebut secara tidak langsung akan memengaruhi pengalaman pelanggan saat melihat pamflet. Bahkan, foto dengan resolusi rendah tersebut bisa membuat mereka enggan untuk membeli produk perusahaan. Maka dari itu, menurut Print Runner, menggunakan foto beresolusi tinggi adalah tips desain pamflet yang sangat penting. Hindari penggunaan stock foto yang sudah pernah digunakan desainer lain. Sebagai gantinya, Anda bisa ajukan foto produk kepada para product photographer atau minta langsung kepada divisi pemasaran.
7. Sediakan ruang untuk CTA
Berikutnya, tips desain pamflet yang perlu Anda ikuti adalah untuk menyediakan ruang khusus CTA. Bagi Anda yang belum tahu, CTA atau call to action dapat ditempatkan dalam desain pamflet. Namun, perlu Anda ingat bahwa ia tidak bisa ditempatkan dalam body copy. Ia membutuhkan ruang sendiri agar pelanggan bisa melihatnya dengan jelas. Sebagai saran, Anda bisa sediakan tempat untuk CTA di penghujung pamflet sebelum deskripsi kontak perusahaan. Supaya ia mudah dilihat pelanggan, cetak tulisan CTA dengan font yang tebal dan white space yang luas.
Baca Juga: Mitos Seputar Branding yang Harus Kamu Tahu Kebenarannya!!
8. Ulas copy dalam pamflet
Banyak orang berpikir bahwa tulisan dan copy bukanlah prioritas dalam pamflet. Nyatanya tidak demikian. Kualitas deskripsi produk yang disajikan kepada pembaca berperan penting dalam keputusan pembelian mereka. Maka dari itu, tips desain pamflet terakhir adalah untuk selalu ulas kembali seluruh copy yang terdapat di dalamnya. Apabila terdapat kesalahan, Anda bisa sampaikan secara langsung kepada pihak copywriter untuk keperluan revisi.
Jika anda kesulitan dalam hal ini, Anda dapat berinvestasi untuk menggunakan jasa konsultan desain dan branding yang mempunyai pengalaman di industri kreatif. Seperti Artmosphere Design yang dapat menjadi pilihan tepat untuk bisnis Anda dalam menciptakan digital imaging yang kuat dan menarik, yang dapat berguna untuk alat promosi brand Anda Hubungi Artmosphere Design sekarang untuk bantuan dalam menciptakan branding pemasaran yang luar biasa.