Ini Cara Kembangkan Brand Voice untuk Bangun Kepercayaan Pelanggan

Ini Cara Kembangkan Brand Voice untuk Bangun Kepercayaan Pelanggan
Brand Voice

Seperti penjelasan Kami sebelumnya untuk Fakta Tentang Brand Recognition di Tahun 2024. Pada kesempatan ini Artmosphere Design sebagai Design Agency Jakarta dengan Layanan Desain Unlimited Berlangganan akan membagikan tentang mengembangkan brand voice yang menjadi kunci untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan membangun kepercayaan mereka terhadap bisnis kita.

Setiap perusahaan tentunya akan berlomba-lomba agar bisa memiliki pelanggan yang loyal. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dan salah satunya dengan mengembangkan brand voice.

Saat bisnismu sudah memiliki brand voice, pasti akan lebih mudah terhubung dengan pelanggan. Tidak hanya itu saja, pelanggan juga akan merasa lebih percaya dan mau terlibat dengan bisnis. Sebelum mulai mengembangkan brand voice, Anda harus paham bahwa prosesnya tidak bisa dilakukan dengan instan.

Setiap perusahaan tentunya memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengembangkan strategi yang tepat sebelum akhirnya memiliki brand voice yang sukses. Jika Anda penasaran dengan brand voice mulai dari pengertian hingga cara mengembangkannya, simak rangkumannya di bawah ini, ya!

BACA JUGA: Membongkar Elemen Paling Penting Dalam Desain Company Profile!!

Apa Itu Brand Voice?

Jika brand identity adalah bagaimana cara membentuk persepsi orang terhadap bisnis yang dijalankan, hal itu berbeda dengan brand voice.  Pasalnya, menurut 99designs brand voice adalah gaya berkomunikasi suatu brand kepada para pelanggannya. Gaya berkomunikasi brand ini haruslah sesuai dengan target pelanggan serta kepribadian dari brand itu sendiri. 

Contoh-contoh dari kepribadian brand misalnya intelektual, santai, ceria, berwibawa, atau serius. Jadi, sebelum mulai mencari gaya berkomunikasi yang tepat sebaiknya ketahui dulu target pelanggan dan pastikan telah sesuai dengan kepribadian dari brand.

Contohnya, Anda memiliki bisnis pakaian kekinian dengan target pelanggan anak muda perkotaan. Tentu saja cara berkomunikasinya harus dengan bahasa yang kasual atau bahkan menggunakan bahasa Inggris.

Menentukan gaya bahasa untuk berkomunikasi dengan pelanggan tidak boleh lagi disepelekan.  Pasalnya, brand voice adalah salah satu faktor penting untuk membangun hubungan baik dengan customer dan menjadikan mereka pelanggan setia.

BACA JUGA: Cara Memilih Rencana Implementasi Brand yang Sesuai

Cara Mengembangkan Brand Voice

Setelah mengetahui seperti apa definisi dari brand voice, kini cari tahu dulu bagaimana cara untuk mengembangkannya.

1. Deskripsikan brand dengan detail

Seperti yang dijelaskan di atas, brand voice haruslah menunjukkan kepribadian dari brand. Oleh karena itu, langkah pertama dalam pengembangannya adalah dengan mendeskripsikan brand terlebih dahulu. Seperti yang dijelaskan oleh Renderforest, brand voice adalah suatu kepribadian unik yang diproyeksikan oleh brand melalui konten di platform komunikasi yang berbeda.

Oleh karena itu, kepribadian tersebut haruslah dicari tahu terlebih dahulu. Menentukan kepribadian dari brand bisa dilakukan dengan mudah seperti saat kita menilai orang lain. Dalam hal ini, kepribadian brand bisa diibaratkan seperti karakter film.

Supaya karakter di film bisa meyakinkan dan dipercaya oleh penonton, tentu mereka harus memiliki dialog yang menunjukkan kepribadiannya. Kosakata yang dipilih oleh karakter, bagaimana nada suaranya, serta seperti apa mereka saat mengomentari situasi dapat dijadikan pedoman. 

Hal itu juga dapat diterapkan untuk brand. Saat bisa konsisten menunjukkan seperti apa cara bersikap saat menghadapi suatu situasi tentu akan membuat pelanggan tahu karakter dari brand.

Selain itu, brand voice juga ditunjukkan dari pemilihan kata atau frasa yang digunakan di media sosial. Bahkan, panggilan sapaan untuk audiens juga termasuk dalam brand voice.

Sebelumnya, Anda bisa melakukan riset pada brand kompetitor untuk mengetahui karakter mereka. Coba pelajari kontennya mulai dari pemilihan kata atau sapaan untuk audiens. Hal itu bisa dijadikan acuan dalam mengembangkan brand voice dari bisnismu.

2. Lakukan audit pada brand voice

Setelah mengetahui value dari brand dan seperti apa target pelanggan, kini Anda perlu melakukan audit pada brand voice yang sudah dilakukan oleh perusahaan. Tanpa disadari, pasti brand sudah memiliki gaya bahasanya sendiri saat melakukan pemasaran lewat konten digital baik itu di media sosial atau blog.

Namun, kini lakukan pembaruan pada brand voice-mu. Cari tahu apakah hal itu sudah mencerminkan value dari perusahaan dan sesuai dengan target pelanggan. Coba periksa setiap konten yang sudah dibuat baik itu di media sosia, blog, atau lainnya. Hal itu akan memudahkan untuk menilai brand voice apakah sudah selaras.

Dilansir dari Semrush, terdapat empat dimensi pada tone of voice yang bisa diterapkan oleh brand. Misalnya saja lucu vs serius, formal vs casual, penuh hormat vs kurang sopan, dan antusias vs mengedepankan fakta.

3. Buatlah tabel brand voice

Setelah memilih tone of voice yang paling sesuai digunakan untuk brand, langkah berikutnya adalah mengembangkannya lewat tabel.   Lewat tabel ini Anda bisa menuliskan seperti apa karakteristik dari brand. Misalnya, brand memiliki karakteristik yang passionate, tentunya harus memiliki brand voice yang aktif dan selalu antusias.

Dengan membuat tabel Anda bisa membuat kolom hal apa saja yang harus dilakukan dan dihindari. Dalam contoh di atas, karakteristik brand adalah passionate. Jadi hal yang harus dilakukan misalnya memberikan komentar dengan antusias atau selalu aktif memberikan dukungan kepada pelanggan. Sementara itu, untuk hal yang perlu dihindari misalnya terlalu pasif atau tidak tertarik dengan sejumlah aktivitas yang dapat mendukung produk.

Tabel ini sangat berguna karena bisa menjadi referensi bagi seluruh tim yang nanti akan menggunakannya. Pasalnya gaya penulisan brand haruslah sesuai dengan tone yang sudah dibuat baik itu untuk penulisan artikel di blog, caption di Instagram, dan lainnya.

BACA JUGA: Cari Tahu Disini! Bagaimana Desain Grafis Digunakan Dalam Film

Demikianlah penjelasan yang sudah Artmosphere Design persiapkan mengenai brand voice mulai dari pengertian hingga cara mengembangkannya. Satu hal yang harus Anda ingat bahwa brand voice adalah cara bagaimana brand berkomunikasi dengan pelanggannya.

Oleh karena itu, pengembangannya harus dilakukan secara terus-menerus dan konsisten. Jika Anda kesulitan dalam mengembangkan brand voice, ataupun visual branding, Anda dapat berinvestasi untuk menggunakan Jasa Design Agency Jakarta yang mempunyai pengalaman serta Layanan Desain Unlimited Berlangganan. Seperti contohnya Artmosphere Design  yang dapat menjadi pilihan tepat untuk bisnis Anda dalam menciptakan visual branding yang kuat dan menarik, serta Jasa Desain Logo Profesional, jasa desain kalender 2025, jasa desain grafis dengan Layanan Desain Unlimited Berlangganan yang pasti dapat berguna untuk alat promosi brand Anda. Hubungi Artmosphere Design sekarang untuk bantuan dalam menciptakan branding pemasaran yang luar biasa.