Seniman Desain Grafis Indonesia Ini Go Internasional !!

Seniman Desain Grafis Indonesia Ini Go Internasional !!

Karier sebagai seniman grafis saat ini menjadi pekerjaan impian banyak anak muda Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan terhadap tenaga desainer grafis semakin meningkat. Di waktu bersamaan, teknologi juga dapat membantu para seniman grafis Indonesia untuk go international dan memiliki karier yang lebih menjanjikan. Kemampuan yang dipunyai oleh desainer grafis asal Indonesia tidak kalah berkualitas kalau dibandingkan dengan tenaga dari negara lain. 

Lalu, siapa saja seniman grafis asal Indonesia yang memiliki nama besar dan sudah mendapatkan pengakuan dunia internasional? 

1. Christiawan “Chris” Lie

Nama pertama adalah Christiawan “Chris” Lie yang merupakan lulusan Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Meski berkuliah di arsitektur, Chris memiliki keinginan untuk menjadi komikus. Bahkan, Chris merupakan salah satu pendiri re:On Comics yang merupakan salah satu platform komik populer di Indonesia. Saat ini, Chris mendirikan Caravan Studio yang bekerja sama dengan berbagai perusahaan ternama dunia.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh: Apa Itu Digital Imaging dan Kaitannya dengan Desain Grafis!!


Di luar negeri, Chris dikenal sebagai tokoh yang mendesain action figure GI Joe dari Hasbro. Selain itu, manga bahasa Inggris berjudul Return to Labyrinth yang digarapnya bersama dengan Jake T. Forbes dan Kouyu Shurei yang diproduksi pada rentang 2006-2010 pun memperoleh kesuksesan besar. Komik ini sempat masuk dalam peringkat 4 besar daftar manga terlaris mingguan versi New York Times pada Mei 2019. 

2. Rini Sugianto

Rini Sugianto sang Seniman grafis asal Indonesia yang mendunia Wanita kreatif lain yang sukses berkarier sebagai seniman grafis adalah Rini Sugianto. Alumni Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan ini memulai jejak kesuksesannya setelah memutuskan untuk pindah ke Selandia Baru. Siapa yang menyangka kalau keputusan yang terbilang nekat itu mampu menjadikan dirinya sebagai salah satu animator andal Hollywood.

Saat pertama kali pindah ke Selandia Baru, Rini terlibat dalam pembuatan film The Adventure of Tintin (2011). Tak cukup sampai di situ. Rini juga menjadi salah satu animator yang berkontribusi pada kesuksesan film Iron Man 3 (2013) dan Avengers: Age of Ultron (2015). Menariknya lagi, dia juga terlibat dalam pembuatan film Ready Player One (2019) yang merupakan salah satu nominasi penerima Oscar 2019.  

3. Marsha Chikita

Siapa yang tidak kenal dengan cerita animasi Upin dan Ipin? Film ini memang dikenal sebagai produksi Malaysia dan merupakan cerita yang sangat populer di kalangan anak-anak Indonesia. Nah, siapa yang menyangka kalau salah satu tokoh yang berkontribusi besar pada film tersebut adalah seniman grafis asal Indonesia bernama Marsha Chikita. 

Baca Juga: Mengenal lebih jauh: Algoritma TikTok!!


Pada awalnya, Chiki memang hanya berstatus sebagai karyawan magang di Las’ Copaque Production yang tak lain adalah rumah produksi Upin dan Ipin. Tak selang berapa lama, Chiki pun diangkat sebagai salah satu karyawan oleh Las’ Copaque Production. Di situ, dia bertanggung jawab berbagai hal, di antaranya adalah komposisi gambar, pencahayaan, menggerakkan gambar, serta karakteristik tokoh. 

4. Bayu “Bayo Gale” Santoso

Nama seniman grafis Indonesia yang mendunia selanjutnya adalah Bayu “Bayo Gale” Santoso. Bayu memiliki latar belakang dari keluarga yang sederhana dari Sleman, Yogyakarta. Namun, keberaniannya dalam mengikuti kontes desain grafis membuat namanya melambung tinggi. Dia berhasil menjadi pemenang dalam kontes desain grafis untuk cover album grup band Maroon 5 “V”.

Dalam kreasinya untuk album “V”, Bayu secara kreatif menggunakan gambar harimau. Gambar ini dibuatnya sebagai upaya mengombinasikan antara unsur barat dan ornamen nusantara. Prestasi yang didapatkan Bayu tidak hanya itu saja. Dia juga menjadi pemenang kontes desain grafis yang diadakan oleh musisi Amerika Billy Joel

Baca Juga: Peran Desain Grafis dalam Bisnis: Meningkatkan Citra dan Sukses Perusahaan

5. Andre Surya

Terakhir, kamu bisa mengambil inspirasi dari Andre Surya, graphic design artist dan sekaligus Founder ESDA. Andre sempat menjadi bagian dari Lucasfilm dan bahkan jadi satu-satunya digital artist Indonesia di sana. Selain itu, dia terlibat dalam pembuatan berbagai film box office, di antaranya adalah Iron Man (2008), Iron Man 2 (2010), Star Trek (2009), Terminator: Salvation (2009), dan Transformer: Revenge of the Fallen (2009). 

Jika anda kesuliatan dalam hal branding, Anda bisa berinvestasi untuk menggunakan jasa konsultan desain dan branding yang mempunyai pengalaman di industri kreatif ini. Seperti contohnya Artmosphere Design  yang dapat menjadi pilihan tepat untuk bisnis kamu dalam menciptakan digital imaging yang kuat dan menarik, yang dapat berguna untuk alat promosi brand kamu Hubungi Artmosphere Design sekarang untuk bantuan dalam menciptakan branding pemasaran yang luar biasa.