Visual Storytelling: Apa, Elemen, Manfaat, dan Cara Membuat
Salah satu strategi ampuh untuk menarik perhatian audiens yang harus diketahui para marketer adalah visual storytelling. Tak hanya di bidang marketing, Anda yang bekerja dalam bidang advertising pun harus pahami istilah visual storytelling.
Strategi ini memanfaatkan visual untuk menyampaikan sebuah cerita bagi audiens atau konsumen. Nah, di artikel ini, Kami akan memberikan pemaparan seputar apa itu visual storytelling, manfaat dan elemen, serta tips membuatnya untuk campaign-mu. Yuk, simak!
Apa Itu Visual Storytelling?
Menurut Optinmonster, visual storytelling adalah sebuah penyampaian cerita (storytelling) dengan media visual seperti video, foto, atau ilustrasi. Dalam dunia marketing, strategi visual storytelling bertujuan untuk mendapatkan perhatian audiens dengan cepat dan efektif.
Hal ini karena mengutip dari riset yang dilakukan MIT, seseorang dapat memproses gambar hanya dalam 13 milidetik saja. Sehingga, ketika target audience melihat sebuah cerita yang disampaikan melalui media visual, mereka bisa memahami cerita lebih cepat ketimbang dalam bentuk teks.
Tidak hanya itu, visual storytelling pun bisa digunakan untuk memperlihatkan “jati diri” sebuah brand beserta produk yang dimilikinya. Sehingga, orang-orang yang melihat visual storyellling-mu bisa membayangkan apa yang akan mereka dapatkan jika menjadi konsumenmu.
BACA JUGA: Brand Evolution: Cara Siasati Brand Tetap Relevan
Elemen Visual Storytelling
Visual storytelling sendiri dapat terdiri dari beragam elemen dan tools. Namun, hal ini sangat tergantung pada intensi dan cara komunikasi brand. Masih mengutip dari Optinmonster, elemen-elemen visual storytelling yang umum digunakan adalah sebagai berikut.
- infografis
- meme
- GIF
- animasi
- grafik
- video
- foto
- bagan
Masing-masing elemen pun akan menarik target audience yang berbeda. Sebagai contoh, apabila target audience-mu adalah remaja, menggunakan meme atau GIF sebagai elemen visual storytelling-mu bisa menjadi pilihan untuk menarik perhatian dan menghasilkan engagement. Selain itu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, intensi dan brand voice juga turut berperan dalam pemilihan elemen untuk visual storytelling.
Misalkan, jika Anda ingin menunjukkan diri sebagai brand yang serius, maka video, grafis, foto, atau bagan bisa menjadi elemen visual storytelling yang tepat ketimbang GIF atau meme.
Manfaat Visual Storytelling
Dengan menggunakan visual storytelling, strategi marketing-mu akan jadi semakin efektif.
Melansir Indeed, berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan menggunakan visual storytelling dalam campaign-mu.
- Perhatian dan engagement lebih cepat: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gambar dapat diproses oleh otak lebih cepat ketimbang kata. Sehingga mendapatkan perhatian audiens menjadi lebih efektif. Jika disandingkan dengan copy yang tepat, elemen visual akan membuat konten jadi lebih menarik.
- Memungkinkan partisipasi pasif dari audiens: Sehingga, audiens cukup menerima informasi seputar brand-mu dengan menonton konten video, tanpa perlu repot membaca teks.
- Membantu audiens memahami suatu hal: Bagi beberapa orang, belajar akan lebih efektif jika pakai metode visual. Ketika Anda ingin menyampaikan pesan atau menceritakan sesuatu, visual storytelling dapat membantu audiens untuk memahaminya.
BACA JUGA: Tips Sukses Marketing dengan Brand Story yang Menarik
Jika anda kesulitan dalam hal ini, Anda dapat berinvestasi untuk menggunakan jasa konsultan desain dan branding yang mempunyai pengalaman di industri kreatif ini. Seperti contohnya Artmosphere Design yang dapat menjadi pilihan tepat untuk bisnis Anda dalam menciptakan digital imaging yang kuat dan menarik, yang dapat berguna untuk alat promosi brand Anda Hubungi Artmosphere Design sekarang untuk bantuan dalam menciptakan branding pemasaran yang luar biasa.